KisaH BeTe eN HePI SeORang PNS

Ikon

Just another my bad days, or a few my good days

Staf Kroco Versus Eselon 3

Suatu hari, dimana seperti hari kerja biasanya. Entah mengapa, terciptalah sebuah pembicaraan ajaib antara dua orang, dan yang pasti sama-sama PNS. Yang satu adalah seorang pejabat eselon 3, dan satunya lagi staf kroco (itu saya). Pembicaraan gak mutu itu terjadi tanpa kesengajaan. Awalnya hanya urusan kerja seperti biasanya. Karena sesuatu dan lain hal, ndelalah kok ya ngomongin ngalor ngidul gak jelas gitu. Berikut ini akan saya tampilkan script pembicaraan ngawur ini, semoga menjadi pelajaran bagi anak cucu kita nantinya (halah!)….

Eselon 3: Mas, saya ini terus terang kasian dengan departemen ini.

Staf kroco: Lo, emangnya kenapa, Pak?

Eselon 3: Ya itu, mas. Ini kan departemen baru. Tapi kok ya cara kerjanya bukan seperti departemen. Harusnya kan satuan kerja eselon 1 itu yang harus diberdayakan. Ini yang terjadi sistem kerja kita benar-benar tidak mengikuti sistem dan aturan yang ada. Yang terjadi sekarang, ndak jelas siapa yang menjalankan apa. Padahal ini kan departemen, dengan kata lain segala sesuatunya sudah terstruktur dan tersistem dengan sendirinya.

Staf kroco: (Dalam hati) Saya merasa kok orang tua ini lagi dapet ya??

Eselon 3: Tidak hanya di departemen ini saja, pemerintah kita aja saat ini kesannya seperti tidak ada arah yang jelas mau dibawa kemana bangsa ini. Saya ini sudah puluhan tahun menjadi PNS dan sebentar lagi saya akan pensiun. Baru kali ini saya lihat sistem kerja pemerintahan kita benar-benar tidak jelas. Hendak dibawa kemana sih sebenarnya bangsa kita ini?

Staf kroco: (Masih di dalam hati) Lo kok nyinggung-nyinggung soal pensiun sih? Bener deh, ni orang benar-benar lagi PMS…

Eselon 3: Coba deh perhatikan sistem anggaran kita. Berapa sih sebenarnya anggaran yang memang benar-benar untuk dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia? Paling tinggi cuma sekitar 15% saja. Sisanya? Buat membiayai birokrasi kita. Seperti rapat di hotel mana, perjalanan dinas kemana, trus uang rapat, honor, dan lain-lain. Lah, gimana mau maju bangsa ini…

Staf kroco: (Tetap di dalam hati) Gua curiga ni orang emang lagi butuh duit. Nyinggung-nyinggung soal honor pula. Btw kok gua kebelet pipis ya…

Eselon 3: Selain itu, pemerintah pusat masih terkesan setengah hati soal otonomi daerah. Pemerintah pusat masih ingin punya semacam kepanjangan tangan di daerah. Padahal kan yang namanya sudah otonomi daerah pemerintah pusat gak perlu lagi ikut campur urusan daerah. Yang ada sekarang adalah pemerintah pusat berusaha untuk tetap mengontrol daerah dengan berbagai cara. Urusan sosialisasilah alasannya, perlu ada komunikasi yang intens di daerah lah. Padahal menurut saya, pusat cukup saja menjadi fasilitator dan motivator bagi daerah.

Staf kroco: (Nggrundel dalam hati) Aduuhh…kapan sih selesainya nih, bener-bener kebelet pipis…

Eselon 3: Yang terjadi sekarang adalah otonomi daerah yang tidak jelas arahnya. Daerah terkesan belum siap untuk menerima sistem otonomi daerah. Buktinya, banyak terjadi korupsi di daerah. Baik yang dilakukan oleh eksekutif maupun oleh wakil rakyat. Kalau memang daerah belum siap sepenuhnya otonomi daerah, kenapa harus dipaksakan?

Staf kroco: (Bener-bener bete pol, dan masih di dalam hati) EMANG GUA PIKIRIN! HOI GUA SUDAH GAK TAHAN LAGI, DODOOOLLL!!

Eselon 3: Coba anda liat yang terjadi sekarang, Pilkada yang terjadi benar-benar menunjukkan ketidaksiapan daerah akan sistem otonomi daerah. Kalau memang kita ini menuju ke otonomi daerah, seharusnya harus ada semacam masa transisi. Jadi tidak langsung ke penerapan otonomi daerah. Yang terjadi adalah salah kaprah.

Staf kroco: (Nelangsa di dalam hati) Huhuhu….plis pak, saya benar-benar tidak tahan siksaan ini pak. Udah di ujung niy…

Eselon 3: Anda tau kan Malaysia? Dulu mereka banyak belajar dari kita. Mereka mengirimkan orang-orangnya untuk belajar di sekolah-sekolah Indonesia. Coba liat apa yang terjadi sekarang? Kita benar-benar ketinggalan sama Malaysia. Dulu mereka yang belajar dari kita, sekarang kita malah yang belajar dari mereka. Ironis bukan? Ini menunjukkan bangsa kita benar-benar tertinggal jauh dan semakin terbelakang.

Staf kroco: (Berdoa dalam hati) Ya Allah, mengapa begitu teganya Engkau memberi siksa dunia kepada hamba-Mu yang manis ini, hiks2000x…

Eselon 3: Nah, yang perlu diketahui bahwa…

Terus terang, saya gak tega nerusin script ini.

Filed under: gado-gado, , , , , , , ,

25 Responses

  1. tehaha berkata:

    ada apa gerangan dengan si boss..?? seharusnya, sebagai decision maker dia ga etis curhat2 gtu ama orang2 kayak ‘kita’…
    coba saya menerawang sosok itu : sedikit dendut (perut), berumur, dan kaku…
    hehehehe
    lam nal neh..
    rekan seprofesi..:)

  2. kan berkata:

    Baguslah kalo ada pejabat yang berpikir seperti itu. Tapi bukannya para PNS itu senang kalau dapat uang ini dan itu selain gaji???

    Kinerja PNS aja nga bagus, senangnya hanya menghambur2kan duit aja.

    Seperti contoh, ketika saya makan di warung padang. Ada seorang Ibu PNS (pake seragam) dan Atasannya (perutnya gendut) setelah makan, minta Nota dan cap serta tanda tangan dan Si Ibu Bilang Jumlahnya nga usah diisi.

    Bukannya itu Korupsi??? PNS emang masih payah seh, makanya citra PNS itu dah jelek meskipun ada juga yang profesional.

    Belum lagi kalao pas ada pengadaan di Kantornya. uang sisa dibagi2 deh…

    PNS….. PNS…..

  3. bisaku berkata:

    @kan
    Memang mudah untuk mengatakan hal-hal yang sangat jelek mengenai sesuatu, tapi kalau sudah masuk kedalam? Apa berani untuk berubah?

    @yang nulis 🙂
    PNS yah bro 😉 saya juga bekerja di lingkungan ini. Kebetulan bos yang jadi kabid orangnya beda jauh sama yang lain, sangat ideal sampe-sampe gara-gara itu dianya gak naek2 jabatan. Pas ada kerja dipanggil, tapi pas ada rolling dianya ditendang jauh …

    ah … saya harap yang muda2 tidak mengikuti apa yang salah, jadilah emas 24 karat diantara yang 1 karat *halah*

  4. pnsgila berkata:

    @bisaku
    Salam pns! hehehe….bener, mas. Istilahnya kita di sini, jd pns itu ada dua pilihan, kecebur basah sekalian ato cuma basah jempol kakinya aja??

    @tehaha
    kok tau sih orang ndut??

    @kan
    saya no comment deh, yg pasti ini hrsnya jd peer bagi pemerintah. Saia juga brusaha jadi pegawai yang baik kok…SERIUS KOK, SUNGGUH! SUMPE!

  5. kan berkata:

    @bisaku

    Oleh karena itu Anda sebagai PNS yah jangan ikut sesuatu yg salah. gunakan hati nurani Anda. Kalo awalnya Anda PNS yang baik kemudian jadi Ikut Bobrok berarti Mental dan hati nurani Anda BUbRoook juga.

  6. nevrgvup berkata:

    Kerjaan kita jadi PNS ini juga titipan dari yang maha kuasa. Banyak halangan dan rintangan tuk jadi PNS yang bener, termasuk dari para penguasa di atas kita. Tapi percayalah masih ada yg lebih berkuasa daripada orang paling berkuasa sekalipun di dunia ini…

  7. lydia berkata:

    hmm coba gw tebak yung siapa cih si bapak ini. Biasanya yg curhat2 kesambet gini yg ga kebagian honor. Kalo kebagian (apalagi kelebihan) mah adem pisaaaaannn..

  8. sitijenang berkata:

    muahahah.. jendral curhat sama kopral? barangkali bos satu itu perlu didikan militer… :mrgreen:

  9. Letkol Inf. Aidil Akbar berkata:

    Saya kira tulisan ini menggambarkan masa depan negara kita di tangan para PNS akan semakin suram. Mengapa? Karena dari tulisan si penulis (PNS yang sepertinya gila beneran ini) tercermin rasa tidak hormat dan tidak kreatif. PNS muda macam gini nggak bisa banyak diharapkan untuk membuat banyak perubahan di negeri ini. Saya kira si PNS yang sepertinya beneran gila sebagaimana tercermin dalam nama blog-nya ini, memang benar-benar mengalami penyakit kejiwaan. Jadi, ndak bisa berharap banyak. Terlihat juga bahwa si PNS ini tak punya argumen yang cukup kuat untuk menelaah persoalan2 yang dihadapi bangsa ini (sekalipun dia hanya tulis dalam script di blog ini dan ndak berani mengungkapkan kepada atasannya).
    Saya kira, nantinya, anda-anda harus menerima bahwa anda belum siap memimpin bangsa ini jika dibandingkan dengan kami.

  10. pnsgila berkata:

    pak letkol salam kenal. thx dah mau komen di sini. terus terang saya emang tidak punya kemampuan untuk menelaah persoalan bangsa. lawong soal menelaah diri sendiri aja masih bingung kok. apalagi disuruh ngerubah bangsa ini. wah gak mimpi deh! krn itu, saya lebih suka untuk berusaha merubah diri sendiri dulu drpd brusaha berfikir besar tp hanya harmoko (hari2 omong kosong). btw thx atas komennya. lg tugas dimana neh, pak?

  11. lydia berkata:

    Duh gw baca komen si pak letkol kok gatel2 yak. Pede amat ngaku bisa mimpin bangsa. Cukuplah melihat sejarah 62 tahun bangsa ini dipimpin oleh orang2 munafik.. yg kerjanya ngomong berbusa, gila hormat (pangkat harus ditulis tuh), nyari proyek, n nambah istri muda.

  12. Letkol Inf. Aidil Akbar berkata:

    Tugas di Batu Jajar. Buat Lydia, jangan-jangan itu pengalaman pribadi keluargamu? TNI tak semua buruk sebagaimana tak semua PNS baik. So, mestinya anda fair donk sebagai seorang intelektual. Peace.

  13. adhe berkata:

    TNI tak semua buruk sebagaimana tak semua PNS baik

    > Nah tuh pak letkol ngerti…
    Saya bisa maklum kalau pnsgila nulis hal kayak gini, pasti ada latar belakangnya, misalnya : mungkin dia tau apa yang disampaikan si eselon3 cuma omdo…
    capek loh pak cuma dengerin orang yang cuma bisa ngomong tapi ga bisa “bergerak”…

    anyway, mungkin kata2 ini layak kita pertimbangkan:
    “If you can’t do a great things, do a small things in a great way…”

    salam kenal ya pak letkol 🙂

  14. papabonbon berkata:

    capek sih, ayo pindah ke swasta ajah … 🙂

  15. bisaku berkata:

    @ kan
    Halah … emang orang itu enaknya ngomong doang. Sesuatu kalau dilihat dari satu sisi dan hanya dilihat dari sisi luar memang menyenangkan untuk di gempur, tapi kalo sudah masuk kedalam baru tahu gimana sulitnya. Ex: anggota KPU yang dulunya sering omong bersih aja kalah pas udah ada dilingkungan dalam, walau ada yang juga berhasil 😉
    Btw, makasih buat peringatannya 🙂 tapi aku bukan PNS loh, cuman orang yang kerja dilingkungan ini aja 🙂

  16. pnsgila berkata:

    Bener pak letkol, tidak semua TNI buruk. Bener juga kata Adhe, tidak smua PNS itu jelek. Saya percaya pak letkol ini seorang militer yang profesional dan memiliki hati nurani. Smoga orang2 macam Anda bisa mengubah wajah TNI menjadi lebih baik dan tidak jadi beking para orang kaya. Btw, just for your information, saya dari kluarga TNI dan tau banget spt apa hidup di lingkungan tsb.

  17. Letkol Inf. Aidil Akbar berkata:

    Amin, Pak PNSgila. Doakan saja sepulang SESKO di Fort Leavenworth, USA. Mudah-mudahan, bintang jatuh tak terlalu lama di pundakku.

  18. titov berkata:

    Amin, saya doakan pak kumendan karir militernya cemerlang.
    Dan bisa berperan lebih aktibh dalam merubah dan membangun negri ini menjadi lebih baek 🙂

    btw, buwat mas pns, Jangan Gila Dwooonk… *tangan di kpala*
    😆

  19. GWnya berkata:

    salut ma pns gila..gilaaaaaa

  20. Uthis berkata:

    Ya saya sebagai staf kroco juga di PNS merasa tidak banyak boss di atas kita yg bisa menjadi panutan. Selayaknya seorang anak buah butuh contoh yg baik dari atasannya. Alhamdulillah ada juga orang yang memacu dan menjadi contoh baik bagi saya sebagai seorang staf walau dia bukan PNS tapi kerja di lingkungan PNS. Salut. Dan sebagai manusai sangat sulit untuk lepas dari kemunafikan. Itu kelemahan manusia dalam kondisi2 tertentu. Mudah-mudah PNS bisa lebih profesional ke depan tapi dengan tidak ada jaminan buat hidup lebih kaya karena 9 pintu rezeki berasal dari perniagaan dan hanya 1 sumber dari PNS.

    Tambahan, kalau menurut saya jumlah PNS sudah terlalu banyak dan tidak effektif. Dulu PNS dijadikan sebagai bagian kebijakan untuk pengurangan pengguran, tapi sekarang kasian negara kita, buang-buang duit buat bayar orang yg hanya diam dan diam. Buktinyan kok masih sempat ya setingkat esselon 3 curhat ama staf kroco dalam hal2 yg gak penting dan itupun bukan satu unit kerja….Apa kurang kerjaan atau gak ada kerjaan….Terus kemana gerangan boss si staf kroco, kok bisa-bisanya si PNS gila bisa nulis blog terus2an dan update pula. haaaa. peace. Apa kata dunia.

  21. ordinary_me berkata:

    Saluut,, PNSgila bisa mancing diskusi yang seru kayak gini.. Sampe banyak yang gatel untuk kasih komen…
    PNS,, oh PNS,, malangnya nasibmu, nak!
    Karena nila setitik, rusak susu sebelanga…

    Salam,
    ~seorang PNS (-mantan swasta-) yang kerjanya lebih sadis dari swasta dengan pendapatan PNS~

  22. Paman Tyo berkata:

    sama-sama kaco kayaknya 😀

  23. phe_error berkata:

    @ pnsgila
    udaaaaaah buruan sana ke belakang
    tuh kan dah bau pesing nyebar kmana mana nehh
    aughhh…

  24. Dwick berkata:

    kenapa mengeluh terus dengan kondisi kita?.. gak nyelesekan persoalan kan?.. he3. kiranya lebih enak nyadar ternyata anak anak kita harus makan nasi besok pagi dan anak2 eselon itu lagi ngambeg minta jajan di pizza **t.. nah…. ;+

Tinggalkan Balasan ke phe_error Batalkan balasan